Kulihat secawan anggur cinta
Indah kemilau warnanya
Harum nan wangi baunya
Lalu aku hampiri dan aku teguk
Baru dapat satu tegukan aku serasa mabuk karena nikmatnya
Namun kenikmatannya semakin membuatku dahaga
Semula aku dahaga akan cinta
Berubah menjadi dahaga karena cinta
Setiap tegukan yang aku minum
Semakin dahaga yang kurasa
Akhirnya habis pula secawan anggur cina itu aku minum
Lalu aku pergi mencari sumber mata air dari anggur cinta itu
Yaitu samudera cinta
Aku menyusuri jalan cinta yang berliku
Aku singkirkan onak dan duri syahwat yang menghadang
Tak kuhiraukan hamparan dunia yang merintang
Aku taklukkan ribuan lembah nafsu
Bukit demi bukit keinsyafan kudaki
Gunung demi gunung keistiqamahan pun kudaki
Akhirnya sampailah aku dipantai cinta
Begitu indah samudera itu
Aku tertegun sejenak ditepi pantai
Takjub akan keindahannya
Keindahan yang tak dimiliki pantai manapun di dunia ini
Debur ombaknya indah mengalun
Bagaikan nyanyian syurgawi
Lalu aku pun membasuh mukaku dengan airnya
Ketika aku membasuh mukaku
Air cinta itu membersihkan debu kemunafikan dari pandanganku
Dan menggantinya dengan pandangan cinta
Ketika aku membasuh tanganku
Air cinta itu membersihkan noda kemaksiatan dari tanganku
Dan menggerakkan tanganku hanya untuk cinta
Ketika aku membasuh kakiku
Air cinta itu membersihkan kotoran keingkaran dari kakiku
Dan menggerakkan kakiku hanya demi cinta
Lalu aku membasuh seluruh tubuhku
Ketika aku membasuh tubuhku
Air cinta itu membasahi tubuhku dan menghilangkan segala debu kenistaan dan noda-noda kemaksiatan
Dan menghiasi tubuhku dengan keinsyafan dan keikhlasan
Lalu aku meminum airnya
Ketika air itu sampai dimulutku
Air itu membersihkan mulutku dari segala ucapan yang tak berguna
Dan menggerakkan lidahku tuk mengucapkan kata-kata yang penuh dengan cinta
Ketika air itu sampai di tenggorokanku
Air itu menghilangkan segala dahagaku akan dunia
Dan menggantinya dengan dahaga cinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 comments:
Post a Comment