Tahun Wafat : 925 M.
Mazhab : Syafiiyah
Tokoh : Mufassir Qur'an
Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad ibn Jarir ibn Yazid ibn Katsir ibn Ghalib at-Thabari. Beliau lahir di Amil, ibu kota Thabaristan Persia (Iran) pada tahun 224 H./839 M. At-Thabari dikenal sebagai seorang yang sangat rapi, disiplin dan sangat zuhud.
Ibnu Jarir adalah seorang ahli tafsir, hadis, dan sejarawan terkenal. Ia hafal al-Qur’an pada usia 7 tahun dan sudah mulai menulis hadis sebelum menginjak umur 9 tahun. Bahkan, tiap harinya ia mampu menulis sebanyak 40 lembar. Mengenai kapabilitasnya, Ibnu Khuzaimah pernah mengatakan: “saya tidak mengenal orang lain yang lebih terpelajar (alim) di muka bumi ini selain dari Ibnu Jarir.” Oleh karenanya, wajar kiranya bila Adz-Dzahabi menegaskan bahwa At-Thabari merupakan bapak pelopor (founding father) dalam disiplin tafsir, sebagaimana dalam bidang sejarah Islam.
Perjalanan Menuntut Ilmu
Pendidikan Ath-Thabari dimulai dari kota kelahirannya sendiri. Pada usia 12 tahun ia merantau ke kota Ray, untuk belajar hadits kepada Muhammad bin Hamid Ar-Razi (wafat 284H/862M). Sang guru inilah yang kemudian banyak mempengaruhi kitab sejarahnya. Kemudian ia berguru kepada Ahmad bin Hammad Ad-Dhaulabi, seorang ulama yang termasyhur sebagai ahli riwayat. Dari kota Ray, At-Thabari menuju Irak. Pada awalnya ia hendak berguru kepada Imam Ahmad bin Hanbal (wafat 241 H/ 855 M), namun ketika mendengar bahwa Imam Ahmad bin Hanbal wafat, ia kemudian pergi menuju Basrah, untuk berguru hadits kepada Abu Bakar Muhammad bin Basyar (wafat 252 H).
Dalam bidang fiqh, pada awal-awal kajiannya beliau menganut faham Syafi’iyah, namun kemudian melakukan ijtihad sendiri hingga menjadi seorang ahli fiqh yang independen dan sempat membentuk madzhab sendiri dengan sebutan “Al-Jaririyah”.
Hal lain yang penting ialah sifat terpuji dalam kehidupannya, di mana setiap memulai untuk menulis tafsir, ia melakukan shalat istikharah untuk memohon hidayah Allah, yang berjalan selama tiga tahun.
Karya At-Thabari antara lain:
- Jâmi’ al-Bayân yang terkenal dengan sebutan “Tafsir at-Thabari”;
- Târîkh al-Umam wa al-Muluk yang dikenal dengan “Tarikh at-Thabari”;
- Ikhtilâf al-Fuqahâ;
- Tahdzîb al-Atsar;
- Kitab al-Qirâ’at
Referensi:
Profil Para Mufassir Al-Qur'an, Syaiful Amin Ghafur, Penerbit Pustaka Insan Madani
www.psq.or.id
0 comments:
Post a Comment