SAYYID QUTHUB

Written By Admin on Sunday, May 2, 2010 | 12:30 AM

Tahun Lahir : 1906 M.
Tahun Wafat : 1966 M.
Mazhab : Sunny
Tokoh : Mufassir Qur'an

Nama lengkapnya adalah Sayyid Quthub Ibrahim Husein asy-Syadzili. Beliau dilahirkan pada tanggal 9 Oktober 1906 M. (1326 H.) di Musya, sebuah pedesaan yang terletak di dekat kota Asyut, hulu Mesir. Ayahnya adalah seorang anggota Partai Nasional pimpinan Musthofa Kamil, yang memiliki kesadaran politik dan semangat nasional yang tinggi.

Sayyid Quthub mulai membangun intelektualitas di desanya. Di bawah asuhan orang tuanya ia berhasil menghafal al-Qur'an dalam usia yang masih dini, sepuluh tahun. Menyadari bakat tersebut, orang tuanya memindahkan keluarga ke Halwan, daerah pinggiran Kairo, sehingga Quthub memperoleh kesempatan masuk ke Tajhiziyah “Dar al-‘Ulum” (nama lama dari Universitas Cairo).

Pada tahun 1929 beliau kuliah di Dar al-‘Ulum dan memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Pendidikan pada tahun 1933, kemudian bekerja sebagai pengawas pada Departemen Pendidikan. Tahun 1949 ia mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat untuk memperdalam pengetahuannya di bidang Pendidikan selama 20 tahun, tepatnya di Wilson's Teacher's College Washington dan Stanford University California.


Sekembalinya ke Mesir ia bergabung dengan gerakan Ikhwanul Muslimin. Ia termasuk tokoh kuat gerakan ini dan menguasai bidang dakwah. Pada tahun 1954 Sayyid Quthub diangkat menjadi Pemimpin Redaksi harian Ikhwanul Muslimin. Tetapi, baru 2 bulan terbit, harian tersebut ditutup atas perintah Presiden Gammal Abdul Nasser.

Sayyid Quthub menggambarkan bahwa gerakan Ikhwanul Muslimin pada saat itu menghadapi situasi yang hampir sama dengan situasi masyarakat di saat Islam datang untuk pertama kalinya, yaitu kebodohan tentang akidah Islam dan jauh dari nilai-nilai etik Islam. Namun sayangnya, kesucian niat dan semangatnya dalam memperjuangkan orang banyak mengantarnya menemui malapetaka. Pada tanggal 13 Juli 1955, Presiden menghukumnya 15 tahun penjara.

Pada tahun 1964 ia dibebaskan atas permintaan Abdul Salam Arif, Presiden Irak yang mengadakan kunjungan ke Mesir. Saat itu, menurut informasi Abdul Hakim Abidin, salah seorang sahabatnya, Presiden Irak meminta Sayyid Quthub untuk ikut bersamanya ke Irak, tetapi ia menolak seraya menyatakan, "Ini adalah medan perjuangan yang tidak bisa saya tinggalkan".

Akan tetapi, setahun kemudian (1965) ia kembali ditangkap. Presiden Nasser menguatkan tuduhannya bahwa Sayyid Quthub berkomplot untuk membunuhnya. Berdasarkan UU No. 911 tahun 1966, Presiden mempunyai kekuasaan untuk menahan tanpa proses yang dianggap bersalah.

Sayyid Quthub diadili oleh Pengadilan Militer pada tanggal 12 April 1966. Tuduhannya sebagian besar berdasarkan tulisannya, Ma'alim fi ath-thariq, di mana isinya dianggap berupaya menumbangkan pemerintahan Mesir dengan kekerasan. Kemudian, pada 21 Agustus 1966 Sayyid Quthub bersama Abdul Fattah Ismail dan Muhammad Yusuf Hawwasy dinyatakan bersalah dan dihukum mati. Ia dihukum gantung bersama 2 orang temannya pada 29 Agustus 1966. Pemerintah Mesir tidak menghiraukan protes dari Amnesti Internasional yang memandang proses peradilan militer terhadap Sayyid Quthub sama sekali bertentangan dengan rasa keadilan. Sejak saat itu ia dikenal sebagai Syahid bagi kebangkitan Islam, yang rela mengorbankan nyawanya di tiang gantungan dan menurut riwayat, ia tidak sempat menikah sampai akhir hayatnya kendati ia pernah terlibat kisah cinta dengan seorang gadis.


Karya Sayyid Qutb antara lain:
  • At-Tashwîr al-Fanni fi al-Qur’ân;
  • Masyâhid al-Qiyâmat fi al-Qur’ân;
  • Al-‘Adâlah al-Ijtimâ’iyah fi al-Islâm;
  • Hâdza ad-Dîn;
  • Al-Mustaqbal li Hâdza ad-Din;
  • Khashâish at-Tashawwur al-Islâmi;
  • Ma’âlim fi at-Tharîq;
  • Al-Islâm Wa Musykilat al-Hadhara;
  • Khashâish at-Thashawwur al-Islâmy wa Muqawwimatuhu;
  • Ma’âlim fi ath-Tharîq;
  • Ma’rakatuna Ma’a al-Yahûd;
  • Dirâsat al-Islâmiyyah;
  • Nahwa Mujtama’ Islâmy;
  • An-Naqd al-Adaby;
  • Ma’rakah al-Islâm wa Ra’sumâliyah;
  • Fî ath-Târîkh: Fikrah wa Manâhij;
  • Muhimmat Asy-Syâ’ir fi al-Hayâh;
  • Naqdu Kitâb Mustaqbal ats-Tsaqâfah fi Mishr;
  • Thifl min al-Qaryah;
  • Al-Asywak.

Referensi:
  • Ensiklopedia Islam (Penerbit Ichtiar Baru Van Hoeve
  • Kitab al-Mufassirun Hayatuhum wa Manhajuhum karya Sayyid Muhammad Ali IyaziKitab Mu’jam al-Mufassirin min Shadr al-Islam hatta al-‘Ashr al-Hadits karya Adil Nuwaihid
  • Kitab al-Manhaj al-Haraki fi Dzilal al-Quran karya Shalah Abdul Fattah al-Khalidi
  • Kitab Jihad Menurut Sayyid Quthub dalam Tafsir Dzilal karya Muhammad Chirzin
Sumber: www.psq.or.id

0 comments:

Post a Comment

Grab this Widget ~ Blogger Accessories